REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengimbau seluruh orang tua meningkatkan kewaspadaan terhadap modus baru penculikan anak.
Dia mencontohkan sejumlah kasus penculikan yang belakangan marak terjadi. Salah satunya yang menjadi korban merupakan seorang bocah bernama Chintya Hermawan (enam tahun). Chintya dilaporkan hilang dan diculik saat bermain di wahana permainan anak di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (18/7).
Beruntung, Chintya dapat ditemukan kembali dalam keadaan selamat. Meskipun demikian, sampai saat ini motif pelaku penculikan masih belum jelas.
"Para orang tua harus meningkatkan pengawasannya dan mendampingi anak, khususnya saat bermain di luar rumah," ujar Menteri Yohana dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (27/7).
Yohana berharap, para orang tua lebih berhati-hati. Apalagi, masih adanya ancaman-ancaman yang diterima melalui media sosial yang dikirimkan pelaku. Dengan mediasi internet, pelaku bisa dengan bebas mengakses informasi mengenai tempat yang biasa dikunjungi si anak sebagai sasaran penculikan.
Di samping itu, perlu kesadaran semua pihak untuk membuat arena bermain atau fasilitas rekreasi layak dan aman bagi keselamatan anak. Apalagi, hal itu juga menjadi salah satu indikator kabupaten/kota layak anak (KLA).
Yohana juga meminta kepolisian untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus penculikan anak. "Saya sangat berharap kepolisian dapat menindak tegas tersangka sesuai dengan undang-undang yang berlaku agar ada efek jera," ujarnya.