Senin 27 Jul 2015 13:53 WIB

BMKG Serang Prediksi Awal Musim Hujan akan Mundur

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Damanhuri Zuhri
Musim Hujan
Foto: ABCNews
Musim Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -– Meski sebagian wilayah Banten sempat dilanda hujan berintensitas sedang Ahad (26/7) malam, namun Badan Meteorologi, Klimatoligi, dan Geofisika (BMKG) Serang mengatakan saat ini masih merupakan musim kemarau.

Kepala Seksi Data Dan Informasi BMKG Serang, Tricahyo menungkapkan bahwa musim kemarau masih akan berlangsung hingga pertengahan September mendatang.

“Semalam memang hujan, tapi bukan berarti saat ini awal musim hujan. Ini hanya terjadi karena awan konvektif yang menghasilkan hujan lokal ringan,” katanya kepada Republika, Senin (27/7).

Namun, Tricahyo juga mengungkapkan kemarau ini secara nasional justeru akan berpotensi bertambah lama. Hal ini disebabkan karena adanya dinamika atmosfer di Indonesia yang sedang dalam el nino lemah.

“Secara nasional terjadi pengurangan curah hujan lemah, diperkirakan awal musim hujan akan mundur dari biasanya,” ungkapnya.

Biasanya, lanjut Cahyo, kemarau akan berakhir pada pertengahan September atau sekitar tanggal sampai 11-20, namun akibat el nino lemah ini, awal musim hujan akan sedikit mundur sekitar setengah hingga satu bulan.

“Biasanya pertengahan September adalah awal musim hujan, namun terindikasi mundur, bisa setengah bahkan sampe satu bulan, hingga awal Oktober atau pertengahan Oktober,” jelasnya yang juga menjelaskan bahwa secara global, prediksi cuaca di Provinsi Banten akan mengikuti prediksi secara nasional.

Sementara, Petugas Bendung Pamarayan Hermanto mengungkapkan selama dua hari ini debit air Bendungan Pamarayan kembali normal, meski sebelumnya sempat mengalami penurunan debit air. “Alhmdulillah saat ini debit air kembali normal ke posisi 13,04 meter,” katanya kepada Republika.

Meskipun Hermanto juga mengatakan bahwa bendungan sempat mengalami penurunan debit air hingga ke posisi 12,70 meter. “Penurunan memang sempat dialami sejak 30 Juni lalu, baru dua hari ini kembali normal,” ungkapnya.

Bendung pamarayan sendiri merupakan bendungan vital di Banten, karena jika bendungan ini mengalami penurunan debit air hingga di bawah 12,7 meter akan berdampak ke pengairan lahan pertanian di wilayah Serang, Banten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement