Senin 27 Jul 2015 11:55 WIB

Bertemu PM Inggris, Jokowi Diminta Bersikap Tegas Soal Papua

Rep: C32/ Red: Ilham
 Presiden Jokowi memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika di gedung Nusantara DPR, Jakarta, Kamis (23/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Jokowi memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika di gedung Nusantara DPR, Jakarta, Kamis (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin meminta Presiden Joko Widodo untuk memberikan ketegasan sikap Republik Indonesia (RI) mengenai Papua. Ketegasan tersebut harus dilakukan saat Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron yang dijadwalkan hari ini, Senin (27/7).

“Kesempatan pertemuan bilateral itu harus dimanfaatkan Preiden Jokowi untuk menegaskan sikap RI terkait Papua dan kedaulatan NKRI,” kata Ahmad dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ROL, Senin (27/7).

Menuurutnya, sikap tegas tersebut perlu diambil karena ada keterkaitan tertentu antara Papua dan Inggris. Ahmad menjelaskan, gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) mempunyai kantor perwakilan resmi di Inggris, tepatnya di kota Oxford.

“Perwakilan OPM sudah lama di Inggris. Kenapa Inggris memepersilahkan mereka bikin perwakilan, ini masalah politik negara lain. Presiden Jokowi harus tanyakan itu ke PM Cameron dan tegaskan soal NKRI,” jelas Ahmad.

Diketahui, hari ini Perdana Menteri Inggris berkunjung ke Jakarta untuk melakakan suatu pembahasan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir mengatakan kunjugan tersebut akan membahas peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dan Inggris.

Terkait persoalan Papua, belum lama terjadi penyerangan kepada umat muslim di Kabupaten Tolikara, Papua pada hari raya Lebaran Idul Firi 1436 H (17/7). Penyerangan tersebut juga berujung pembakaran kios dekat kantor Koramil dan merambat ke Masjid Baitul Muttaqin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement