Senin 27 Jul 2015 03:47 WIB

Penyebab Karyawan PT Freeport Meninggal Menurut Polisi

Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Timika, Papua, Sabtu (14/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Timika, Papua, Sabtu (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Chaerully Salam, karyawan PT Freeport, Sabtu (25/7) dilaporkan meninggal sesaat setelah jaket yang dikenakan tersangkut di conveyor saat bekerja di lokasi pabrik yang berada di Mile 74, Tembagapura.

Korban yang bertugas di bagian metallurgical service PT Freeport itu sekitar pukul 12.45 WIT, sesaat sebelum mengalami kecelakaan sempat melakukan pengecekan ke conveyor 2 BC 303, dan melihat bola mile yang berada di atas conveyor menghalangi material tambang.

Saat itulah korban mengambil pipa kecil untuk mencungkil bola mile namun jaket yang dikenakan korban tersangkut dan tertarik conveyor, kata Kapolres Mimika AKBP Yusnanto kepada Antara, Ahad (26/7).

Dia mengatakan, dari laporan yang diterima korban Chairully Salam tidak bisa segera tertolong karena posisi conveyor tersebut dalam keadaan tertutup dan tidak bisa terlihat karena tempat tersebut tinggi.

Sekitar pukul 14.36 WIT, tim emergency respon PT Freeport berhasil mengeluarkan korban dari conveyor 2 BC 303 dan selanjutnya korban dimasukan ke dalam kantong jenazah, kata Yusnanto. Jenazah Chaerully Salam, kini sudah dievakuasi ke Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement