Senin 27 Jul 2015 01:22 WIB

Pertalite Mulai Diminati di Bandung Barat

Rep: C12/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dispenser pertalite
Foto: ROL/Andi M Arief
Dispenser pertalite

REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG -- Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru, pertalite, di SPBU yang terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mulai diminati warga.

Manager SPBU tersebut, Deni Jafar Sidik, menuturkan, ada sekitar 16 ribu kiloliter pertalite yang dipersiapkan di SPBU itu. Setelah pertalite resmi diluncurkan, keesokan harinya, banyak konsumen, terutama pengguna roda empat, yang bertanya mengenai keberadaan pertalite.

"Antusiasme masyarakat ke pertalite memang tinggi, karena pas sebelum launching aja banyak yang sudah nanyain," ujar Deni, Ahad (26/7).

Ia melanjutkan, kebanyakan warga yang menggunakan pertalite karena mereka penasaran ingin mengujicoba BBM yang baru diluncurkan pada Jumat (24/7) itu. "Cukup laris di hari pertama ini, karena banyak yang ingin nyoba-nyoba aja," ujar dia.

Selain itu, ia juga menjelaskan, selang baru untuk pertalite ini memang belum ada secara lengkap. Sebab, selang BBM pertalite ini hanya ada di dispenser yang untuk mobil.

Sementara, untuk selang pertalite di dispenser yang khusus untuk motor, itu belum tersedia. "Tapi motor kalau mau ngisi pertalite juga bisa di dispenser yang buat mobil, sekarang tinggal sosialisasi aja ke pengguna motor," ujar dia.

Ketika pengendara roda dua ditawari untuk menggunakan pertalite, kata Deni, tidak sedikit yang memutarkan kendaraannya lalu menuju dispenser yang untuk mobil. Di situlah mereka mengisi tangki motornya dengan pertalite.

Salah seorang pengendara roda empat, Wawan, mengungkapkan, ia ingin mencoba menggunakan pertalite karena, menurut dia, bensin jenis ini memang cocok untuk kelas menengah. Tidak mahal, tidak murah juga, dan kualitasnya pun di tengah.

"Dari pada milih premium yang harganya memang lebih murah, tapi kualitasnya kan kurang, nah kita jadi punya pilihan yang lain kalau ada ini (pertalite)," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement