Ahad 26 Jul 2015 05:47 WIB

Kapolri: Jangan Terprovokasi Isu di Media Sosial

 Anggota Polres Tolikara memeriksa barang bukti perlengkapan masjid yang terlah terbakar di Polres Tolikara, Papua, Sabtu (25/7).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Polres Tolikara memeriksa barang bukti perlengkapan masjid yang terlah terbakar di Polres Tolikara, Papua, Sabtu (25/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengingatkan masyarakat seluruh Indonesia agar jangan terpengaruh oleh isu-isu dalam media sosial maupun pesan singkat (SMS) terkait provokasi insiden kekerasan di Tolikara, Papua.

"Dalam situasi seperti ini, masyarakat jangan terpancing isu-isu yang berkembang dalam media sosial atau SMS terkait insiden Tolikara yang sifatnya provokatif," ujarnya di sela menghadiri Musyawarah Besar ke-4 Masyarakat Madura di Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (25/7).

Ia mengaku menerima laporan bahwa 70-80 persen isu tak bertanggung jawab dimunculkan untuk semakin memperkeruh suasana sehingga diharapkan tak ada masyarakat maupun kelompok yang terpancing.

"Jangan sampai terpancing dengan hal-hal yang demikian. Di Indonesia sekarang kerukunan umat beragamanya sudah sangat baik," kata jenderal polisi kelahiran Jember tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah sudah menangani insiden kekerasan di Tolikara, termasuk menangkap dua tersangka yang diduga menjadi pelaku kekerasan saat kejadian 17 Juli 2015.

"Rekonstruksi sudah dilakukan, penegakan hukum sedang berjalan dan hasilnya tinggal menunggu waktu," ucapnya.

Jenderal bintang empat itu juga berharap masyarakat di Tanah Air tidak bereaksi terhadap kasus ini, meski kejadian tersebut sangat disesalkan oleh berbagai pihak.

"Jangan menanggapinya berlebihan dan ikut emosional, bahkan sampai main hakim sendiri. Pemerintah dan hukum sedang menanganinya," kata mantan Kapolda Jatim tersebut.

Terkait pemeriksaan terhadap dua tersangka, Kapolri menyatakan penyidik Polda Papua sedang memeriksanya dan diharapkan segera terungkap motif yang menjadi pemicu aksi kekerasan di Tolikara.

Tidak itu saja, lanjut dia, polisi kini sedang memburu aktor intelektual yang terindikasi dibalik insiden tersebut, namun tetap menunggu cukup bukti untuk menjeratnya secara hukum.

"Pemeriksaan jalan terus dan apakah berkembang akan terungkap nantinya sembari proses penyidikan terhadap tersangka berjalan. Termasuk pemicu dari kejadian ini," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement