Sabtu 25 Jul 2015 09:40 WIB

Gempa 5,7 SR di Tenggara Ciamis tak Berpotensi Tsunami

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BMKG telah melaporkan terjadi gempa 5,7 SR, pada Sabtu (25/7) pukul 04:44:39 WIB.

Pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 km, dengan lokasi 111 km Tenggara Ciamis, Jabar; 115 km Tenggara Cilacap, Jateng; 117 km Barat Daya,  Kebumen, Jateng; 147 km Barat Daya Yogyakarta. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB, ujar Sutopo, sudah mengkonfirmasi dampak gempa ke beberapa BPBD. Gempa dirasakan lemah, sedang, hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo.

"Gempa terasa kuat sekitar 10-15 detik di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Gunungkidul dengan guncangan yang meliuk-liuk. Sebagian masyarakat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa," kata Sutopo.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya.

Pusat gempa 5,7 SR bukan berada di jalur subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia, tetapi berada di sisi dalam lempeng Eurasia. Wilayah selatan Pulau Jawa adalah daerah rawan gempa dan tsunami.

"Upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus menerus karena memang wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement