REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kepala Kepolisian Resor Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Heru Budi Prasetyo mengimbau masyarakat di kota itu agar tidak terpancing isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) pascainsiden yang terjadi di Tolikara, Papua.
"Insiden yang terjadi di Papua sudah ditangani pihak kepolisian berkerja sama dengan instansi terkait dan pemerintahan. Insiden itu murni tindak pidana. untuk itu masyarakat jangan sampai temakan isu SARA," ujarnya di Pangkalpinang, Kamis (23/7).
Selain mengimbau kepada masyarakat, pihaknya juga sudah mengumpulkan para tokoh-tokoh agama, pemuda dan masyarakat untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Papua.
"Walaupun untuk di Pangkalpinang saat ini Kamtibmas dalam kondisi aman, namun kita tidak boleh beranggapan kalau seterusnya aman, melainkan harus tetap dilakukan pencegahan," ungkapnya.
Dikatakannya, pihaknya tidak akan menoleransi hal-hal yang bersifat anarkisme. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk memepercayakan kepada kepolisian dalam menyelesaikan segala bentuk insiden yang terjadi.
"Kami minta segala bentuk insiden yang terjadi semua masyarakat mempercayakannya kepada aparat hukum dalam menyelesaikannya," katanya.
Ia mengatakan, mengenai gangguan kamtibmas seperti kenakalan remaja, pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor dan lainnya harus diantisipasi sejak dini.
"Semua peluang gangguan kamtibmas mulai dari ambang gangguan, potensi gangguan hingga gangguan nyata harus diantisipasi sejak awal supaya kamtibmas benar-benar bisa tercipta," ujarnya.