Kamis 23 Jul 2015 23:28 WIB

Air Lumpur Diduga Beracun Menyembur di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Badan Lingkungan Hidup Kota Depok memeriksa lokasi semburan lumpur disertai gas beracun yang telah dipasangi pipa di depan RM Padang Serumpun, Jalan Raya Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/7).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas Badan Lingkungan Hidup Kota Depok memeriksa lokasi semburan lumpur disertai gas beracun yang telah dipasangi pipa di depan RM Padang Serumpun, Jalan Raya Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Air bercampur lumpur yang diduga beracun muncrat saat seorang pekerja sedang mengebor sumur di kedalaman 30 meter di halaman belakang Rumah Makan Padang, AW Sarumpun di Jalan Suhaimin, RT 1 RW 3 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan Lama, Kota Depok, Jawa Barat.  

''Saat sumur di gali dikedalam 30 meter, tiba-tiba sumur menyemburkan air bercampu lumpur dan bau gas yang menyegat seperti belerang,'' ujar pemilik Rumah Makan AW Sarumpun, Kosim Amsir (55), Kamis (23/7).

Kosim menuturkan, pengalian sumur yang sudah dilakukan sejak Senin (20/7) untuk memperdalam sumurnya yang dilanda kekeringan. Sejak beberapa bulan ini debit air sumurnya sangat sedikit. ''Mungkin karena musim kemarau,'' terangnya.

Bagi warga Bedahan, air lumpur yang muncrat tersebut sering terjadi disekitar lokasi kejadian dan mereka menamakannya Banyu Mundal atau air muncrat bercampur lumpur dari tanah. ''Ini biasa sering terjadi saat hendak mengali sumur, tapi kejadian kali ini semburannya cukup besar dibandingkan yang sebelmnya terjadi,'' tutur warga Bedahan, Lana (40).

Atas kejadian ini, pihak Kelurahan Bedahan meminta warga waspada dan berhati-hati dalam membuat sumur bor. ''Saya meminta warga membuat izin untuk menggali sumur bor kepada pengurus RT/RW. Ini harus menjadi pelajaran, jangan sampai terulang lagi,'' ujar Lurah Bedahan, Deden Kosasih.

Deden menegaskan, jika semburan berhenti dalam waktu tiga hingga empat jam, sumur tersebut akan ditutup. Tapi jika lebih, pihaknya akan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yakni dinas terkait segera menanggulangi agar tidak jatuh korban dan menimbulkan kecemasan di masyarakat.

Kapolsek Sawangan, Kompol Saderi mengatakan sudah melakukan sterilisasi di lokasi kejadian. ''Apakah air bercapur lumpur berbau belerang ini beracun atau tidak sedang dalam penyidikan,'' terang Kapolsek.

Akibat kejadian tersebut, tiga pegawai rumah makan saat kejadian langsung pingsan dan ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Depok. Ketiganya yakni Misam (24), Santi (22) dan Ayu (20). ''Saat ini kondisi ketiganya tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Depok,'' pungkas Kapolsek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement