Kamis 23 Jul 2015 19:44 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Insiden Tolikara, TNI Kumpulkan Tokoh Agama Cilegon

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Karta Raharja Ucu
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.
Foto: Twitter
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Kodim 0623 Cilegon menggelar pertemuan tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat di Aula Markas Kodim Cilegon. Pertemuan itu guna mencegah potensi konflik yang akan terjadi akibat insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015.

Komandan Kodim 0623 Cilegon, Letkol Aji Mimbarno meminta seluruh pemuka agama dan tokoh masyarakat tak terpengaruh oleh kejadian di Papua. Ia berharap para tokoh tersebut untuk bersama-sama menjaga ketentraman umat di wilayah Cilegon.

Selain itu, para tokoh diharapkan dapat membimbing masyarakat tidak terpancing isu SARA dan konflik agama yang sengaja dihembuskan pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kami berharap para tokoh agama dan masyarakat dapat melakukan pembinaan terhadap sejumlah ormas yang ada," kata dia, Kamis (23/7).

Dengan demikian, kata dia, masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu konflik keagamaan yang sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi ketidakkondusifan wilayah Papua.

Ulama Cilegon KH Misje meminta ormas maupun kelompok masyarakat lain, tidak memperkeruh keadaan. Ia berharap tetap menjaga kerukunan beragama dengan tidak berlaku anarkis terhadap kaum minoritas.

“Seperti diketahui, aksi pembakaran masjid di Tolikara cukup melukai umat muslim di Indonesia. Tapi kami berharap masyarakat tidak terpancing dan justru memperkeruh keadaan. Mudah-mudahan pihak kepolisian dan pemerintah dapat mengusut tuntas dan menghukum pelaku pembakaran,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement