Kamis 23 Jul 2015 17:31 WIB

Din: Paradigma Pelayanan Rumah Sakit Harus Diubah

Rep: Heri Purwata/ Red: Agung Sasongko
RS Muhammadiyah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
RS Muhammadiyah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin selama ini rumah sakit hanya melayani pasien yang datang untuk berobat ketika sakit. Paradigma ini harus diubah menjadi melayani pasien, walaupun tidak sakit atau sebagai pusat health prevention.

Din mengemukakan hal itu ketika meresmikan Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit Wates di Wates Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (23/7). Rumah sakit milik Muhammadiyah harus mempelopori sebagai pusat health prevention.

Memang, kata Din, rumah sakit sebagai health preventive belum ada di Indonesia. Rumah sakit seperti itu sedang dikembangkan di Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.

Di negara tersebut, kata Din, rumah sakit dirancang untuk menjaga kesehatan sebelum pasien sakit dengan merekayasa kuliner pasien. Sehingga persoalan kesehatan dirancang secara luas melalui asupan makanan.

"Rumah Sakit Muhammadiyah seharusnya dapat menerapkan paradigma baru ini. Sehingga   rumah sakit tidak hanya melayani pasien sakit yang datang untuk berobat," tandas Din.

Selain itu, kata Din, penyembuhan penyakit sebetulnya dari Allah SWT. Sedangkan dokter, perawat dan tenaga medis lainnya merupakan sarana untuk mencapai kesembuhan pasien.

Karena itu, Din mengharapkan agar dokter, perawat dan tenaga medis lainnya membaca Basmallah sebelum menangani pasien. "Para dokter, perawat dan tenaga medis di rumah sakit Muhammadiyah jangan tinggalkan dimensi keillahian atau ketuhanan agar pasien cepat mendapat kesembuhan dari Allah SWT," kata Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement