REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Partai Amanat Nasional (PAN) menilai jika dalam waktu dekat ada pergantian kabinet (reshuffle kabinet), maka hal itu bukanlah hal yang fair. Umumnya, pergantian kabinet dilakukan setekah setahun jalannya pemerintahan.
Isu pergantian kabinet sudah bergulir sekalipun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla baru berjalan delapan bulan. “Kalau baru enam bulan, delapan bulan sudah di-reshuffle itu tidak fair,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, di kantor DPP PAN, Kamis (23/7).
Menurutnya, reshufle yang dilakukan sebelum pemerintahan genap 1 tahun tidak rasional. Sebab, kinerja menteri belum dapat dinilai secara obyektif. Namun, setelah setahun, Presiden baru dapat melakukan penilaian pada kinerja menterinya.
“Kalau sudah setahun wajar dan masuk akal,” kata dia.
Sekalipun PAN diisukan akan masuk dalam kabinet Kerja dalam perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi, namun Zulkifli kembali menegaskan posisi PAN di dalam atau di luar pemerintahan sama terhormatnya.
Partai berlambang matahari terbit itu menegaskan posisinya sebagai mitra kritis dari pemerintahan. “Dalam beberapa kesempatan kita dukung pemerintah, kebijakan yang pro rakyat,” kata dia.