REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua mengklaim sanggup menangani insiden penyerangan dan pembakaran yang terjadi saat Shalat Idul Fitri di Karubaga ibu kota Kabupaten Tolikara pada Jumat (17/7) pagi.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, mengatakan tokoh agama, tokoh masyarakat dan Bupati Tolikara juga telah membuat kesepakatan untuk menangani masalah tersebut.
"Oleh karena itu, kami minta kepada media dan masyarakat untuk tidak mendramatisir insiden di Kabupaten Tolikara itu," katanya, Kamis (23/7).
Elia menuturkan insiden di Kabupaten Tolikara sebenarnya masalah yang dapat ditangani oleh Pemprov Papua, tetapi di Jakarta merasa ini masalah yang sangat luar biasa.
Dia menjelaskan di depan Mendagri, pihaknya sudah menyampaikan bahwa kejadian di Karubaga, Tolikara, hanya terjadi di situ saja, luar daerah lain di Papua keadaan aman-aman saja sehingga tidak perlu dibesar-besarkan lagi masalah ini.
"Saat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, seluruh wilayah Papua aman dan dari hasil monitoring, seluruh masyarakat saling mengunjungi satu sama lain, kecuali di Karubaga," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya berharap masalah Tolikara diberitakan secara benar dan sesuai kondisi yang ada di lapangan.