Rabu 22 Jul 2015 17:33 WIB

Pengamat: Dampak Insiden Tolikara Berpeluang Meluas

Rep: c36/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).
Foto: Antara/Trisnadi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (keempat kiri) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Yohana Yembise (ketiga kiri) berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Intelijen, Wawan Purwanto, mengingatkan peluang meluasnya dampak insiden Tolikara di berbagai daerah Indonesia. Rasa tidak terima sejumlah elemen masyarakat harus diwaspadai.

"Dampak insiden Tolikara tentu ada. Rasa tidak terima dari sebagian elemen masyarakat di beberapa daerah sebaiknya diwaspadai," ujar Wawan ketika dihubungi ROL, Rabu (22/7).

Rasa tidak terima dikhawatirkan mendorong reaksi masyarakat di daerah. Jika demikian, kata dia, bisa jadi ada ketegangan baru seperti yang terjadi di Tolikara.

Guna mengantisipasi hal tersebut, ia menyarankan koordinasi lanjutan antara komite intelijen daerah dengan komite intelijen pusat. "Koordinasi harus terus dilakukan untuk mengantisipasi dampak insiden Tolikara di daerah. Harus segera ada tindakan preventif untuk mengantisipasi ketegangan serupa," tutur Wawan.

Tindakan preventif, lanjutnya, bisa dilakukan dengan menguatkan aparat keamanan di daerah rawan konflik. Menurut Wawan, beberapa daerah rawan konflik kini sudah dibuat pemetaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement