Rabu 22 Jul 2015 16:13 WIB

Pendatang Baru Jakarta Diminta Tahu Diri

Rep: c11/ Red: Satya Festiani
Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman mengatakan kedatangan pendatang baru akan memberikan berbagai dampak bagi Jakarta. Menurutnya akan lebih baik pendatang memiliki keahlian sehingga akan berdampak baik bagi Jakarta.

"Kalau urbanisasi ada baiknya ada jeleknya juga. Baik apabila punya keahlian, tapi yang tidak punya keahlian ya intinya beban Jakarta sudah berat, semoga yang datang tahu dirilah gitu," ujar Prabowo, Rabu (22/7).

Pada Jumat (17/7) pekan lalu, perayaan Idul Fitri 1436 hijriah telah dilaksanakan. Banyak dari warga Jakarta yang melakukan mudik lebaran, pada pekan ini diprediksikan jumlah pendatang pun akan meningkat dari tahun sebelumnya.

Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus melakukan tindakan yang efektif untuk menjaring pendatang yang tidak memiliki keahlian. Bagi pendatang yang tidak memiliki keahlian sebaiknya dipulangkan saja.

"Mereka yang tidak punya pegangan dikembalikan lagi (ke kampung halamannya). Efektif atau tidak (operasi dinas kependudukan dan catatan sipil) itu harus dilaksanakan. Supaya beban Jakarta tidak bertambah," ujar Prabowo.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memang seringkali mengungkapkan bahwa Jakarta sebagai Ibu Kota Negara sangat terbuka oleh seluruh penduduk Indonesia. Namun ada syarat yang harus dipenuhi para pendatang diantaranya memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement