REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Raung, Jawa Timur (Jatim) yang terus erupsi hingga hari Rabu (22/7) ini, membuat tiga bandara disekitarnya terpaksa ditutup lagi. Ketiga bandara itu adalah Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebaran abu vulkanik ke Selatan-Tenggara telah menyebabkan bandara ditutup kembali.
"Kementerian Perhubungan pada pukul 10.50 WIB menyatakan Bandara Blimbingsari ditutup hingga pukul 16.00 WIB. Kemudian Pada pukul 10.53 WIB Notam No C0604/15, Bandara Notohadinegoro di Jember ditutup hingga pukul 16.00 WIB dan pukul 12.00 WIB, giliran Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup," ujarnya.
Ia melanjutkan, pembukaan kembali bandara disesuaikan hasil evaluasi berdasarkan kondisi sebaran abu vulkanik. Lebih lanjut ia menjelaskan, erupsi Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Jatim masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat ini.
Berdasarkan data pengamatan gunungapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu (22/7)terlihat asap kelabu tebal, tekanan sedang, tinggi 2.000 meter condong ke arah Selatan-Tenggara.
Tremor vulkanik atau letusan menerus dengan amplituode dominan 27-29 mm. Energi cenderung meningkat lagi karena adanya pasokan magma baru. Tipikal magma Gunung Raung disebutnya lebih encer dan miskin gas sehingga tidak eksplosif dan tidak ada awan panas.
Namun, tipe letusan tidak berubah, masih meletus terus-menerus tanpa jeda dengan tipe strobolian.
Sementara pantauan citra satelit Himawari-8 pada 22-7-2015 pukul 01.00 - 06.00 Wib, menunjukkan sebaran abu vulkanik mengarah ke Selatan. Bahkan mencapai ketinggian 20.000 kaki (6.500 meter) bergerak ke arah Selatan sejauh 160 km dengan kecepatan 10 km per jam.
Satelit Himawari-8 pukul 11.18 WIB menunjukkan sebaran abu vulkanik mengarah ke Barat daya-Tenggara. Hujan abu vulkanik tipis di seputaran Jember kota, Kecamatan Ledok Ombo, Kecamatan Sumberjambe, dan Gunung Malang.
"Dengan kondisi Gunung Raung yang terus menerus erupsi sejak 29 Juni 2015, tentu menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar, khususnya terkait penerbangan, pariwisata, dan bisnis. Tidak dapat dipastikan kapan erupsi akan berakhir," kata Sutopo.