REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus urbanisasi dari desa ke kota setiap habis Lebaran akan terus terjadi. Hal itu terjadi lantaran selama desa belum mampu menyediakan peluang kerja atau kesempatan usaha, maka warga desa akan mencari penghidupan yang lebih baik di kota besar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, satu-satunya cara untuk menekan urbanisasi, adalah dengan mempercepat pembangunan desa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian desa dan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja bagi warga desa dengan penghasilan yang layak.
"Juga menciptakan berbagai peluang usaha atau bisnis di desa yang nantinya bisa menarik warga desa lainnya untuk ikut bekerja," kata Marwan di Jakarta, Selasa (21/7).
Dia mengaku, banyak pemudik sukses yang bisa diajak kerjasama dalam membangun desa kelahirannya. Yang penting, kata dia, aratur desa bersikap proaktif bersilaturahim dengan para pemudik guna mengajak tukar pikiran untk memaparkan potensi usaha yang ada di desa.
Marwan menjelaskan, di desa mudah sekali ditemukan warga yang memiliki keahlian atau kreativitas tertentu, seperti ukir, batik, tenun, bordir, bisa dikembangkan menjadi produk kreatif desa yang unik dan bernilai jual tinggi. Adapun desa yang memiliki kekayaan alam yang indah, sangat potensial dikembangkan menjadi desa wisata.
Demikian pula desa yang memiliki sumber daya alam seperti sumber mata air besar, bisa mengembangkannya menjadi bisnis air minum yang memberikan keuntungan komersial bagi desa, bisa memberikan pelayanan air bersih bagi warga desa, juga bisa membuka lapangan kerja dan peluang usaha terkait yang bisa diisi oleh warga desa.
“Saya optimis jika desa cepat bergerak ekonominya, seluruh potensi desa bisa dikelola dan dikembangkan menjadi usaha produktif, warga desa bisa bekerja atau mengembangkan usahanya dengan penghasilan yang layak untuk hidup sejahtera, maka masalah urbanisasi dengan sendirinya akan teratasi," kata Marwan.