REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat dunia Islam yang juga dosen pascasarja Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Anwar Abbas menilai upaya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dapat sedikit mengobati hati umat Islam.
"Kita patut memberikan apresiasi kepada Menteri Dalam Megeri yang melakukan dialog dengan masyarakat setempat dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kembali mushalla yg dibakar pengikut Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) di Distrik Karubaga, Kabupaten tolikara, Papua," ungkap Anwar Abbas kepada Republika, Selasa (21/7).
Tindakan mendagri ini, kata Anwar, dapat membuat hati umat Islam sedikit terobati. Sehingga pemerintah tidak dinilai berlepas tangan karena langsung berusaha membangun kembali mushalla yang sudah hancur.
Selain itu, pemerintah harus membangun dan menata kembali kehidupan keagamaan yang sempat terkoyak agar kembali rukun dan damai.
Meski demikian, lanjutnya, umat Islam tetap mendesak pihak berwajib untuk secepatnya menyelesaikan masalah teraebut. Dalam hal ini menyeret para pelaku pembakaran dan teror ke pengadilan untuk mendapatkan hukuman yang adil dan setimpal.
"Kita minta agar pihak kepolisian dapat mempercepat proses penyelidikan dan penyidikannya sehingga masalah ini tidak menjadi bola liar yg akan merusak persatuan dan kesatuan kita sbg bangsa,"kata Anwar.