Selasa 21 Jul 2015 15:32 WIB

Agung: Dua Kubu Sudah Sepakati 131 Calon Kepala Daerah

 (dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7).  (Republika/Wihdan)
(dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono memastikan partai yang dipimpinnya akan mengikuti pilkada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Saya dan kubu sebelah (Aburizal Bakrie) sudah menyepakati beberapa hal agar Golkar dapat ikut pilkada. Saya pastikan Golkar ikut pilkada di Kepri," kata Agung saat membuka Musyawarah Daerah Partai Golkar se-Kepri di salah satu hotel di Tanjungpinang, Selasa (21/7).

Dia menambahkan, kesepakatan yang telah dibangun yakni kedua kubu membentuk tim penjaringan kandidat. Kemudian masing-masing pengurus kedua kubu di tingkat provinsi, kabupaten dan kota menyerahkan nama-nama kader Golkar yang diusung.

Dari 269 daerah yang menyelenggarakan pilkada, lanjutnya, pengurus pada 131 daerah mengusulkan nama kader Golkar yang sama untuk diusung sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah.

"Kader Partai Golkar yang diusung sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah di 131 kabupaten dan kota tidak mengalami hambatan, karena kedua kubu sudah sepakat," ujarnya.

Agung menjelaskan jika nama kader yang diusung pada pilkada serentak 9 Desember 2015 berbeda, maka disepakati untuk dilakukan survei. Kepri merupakan salah satu wilayah yang disurvei. Hasil survei terhadap figur yang diusung wajib dipatuhi kedua kubu.

"Ada sekitar 20 daerah yang menyelenggarakan pilkada tetapi tidak ditempuh kesepakatan pertama dan kedua, namun akan dicari solusi yang tepat lainnya," katanya tanpa menjelaskan solusi yang dimaksud.

Dia merasa optimistis Golkar akan mengikuti pilkada minimal pada 93 persen daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi secara serentak.

"Yang penting Golkar ikut pilkada, memberi ruang kepada kader potensial untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah dan membangun kekuatan di daerah-daerah," katanya.

Agung menyatakan tidak mendukung pilkada diundur. Strategi yang dilakukan berbagai pihak untuk mengulur waktu pelaksanaan pilkada, merupakan cara yang tidak benar.

"Kami mendukung pilkada serentak pada 9 Desember 2015," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement