Selasa 21 Jul 2015 00:53 WIB

Pascalebaran, Harga Cabai Masih Tinggi Di Pasar Induk Kramatjati

Rep: Sonia Fitri/ Red: Angga Indrawan
Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Induk Kramatjati telah tampak melakukan kegiatan jual beli sejak H+1 Idul Fitri. Berdasarkan keterangan Asisten Menejer Bidang Usaha Pasar Induk Kramatjati Sugiyono, harga dinilai belum normal tapi tidak terjadi kenaikan yang signifikan.

"Yang harganya masih tinggi yakni cabai merah keriting Rp 28 ribu per kilo, cabai merah besar Rp 30 ribu, rawit merah Rp 45 ribu dan rawit ijo Rp 35 ribu," kata dia kepada Republika, Senin (20/7). Sementara itu, harga bawang merah cenderung masih sama dengan sebelum lebaran yakni Rp 18 ribu per kg. 

Harga cabai yang masih tinggi menurutnya disebabkan pasokannya yang sedikit. Dari Jawa Barat, misalnya, cabai langsung masuk ke pasar-pasar kecil sedangkan pasokan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur masih sedikit. Pasokan untuk cabai pascalebaran di kisaran 8-9 ton per hari. Sedangkan untuk bawang, harganya stabil karena pasokan dari Brebes masih banyak. 

Kementerian Perdagangan justru menilai harga bahan pokok termasuk cabai stabil. Kesimpulan tersebut berdasarkan analisis harga rata-rata nasional per Senin 20 Juli 2015 dibanding Minggu 19 Juli 2015 alias H+1 Lebaran.

"Harga cabai yang masih tinggi karena komoditas cabe tidak bisa disimpan lama, tergantung pemetiknya juga, kalau yang petik terbatas, pasokan menjadi kurang," kata Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis (Bapokstra) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Robert J Bintaryo Senin (20/7). Transportasi juga menjadi faktor penentu keamanan stok bahan pokok di pasar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement