REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan kunjungan wisatawan serta kepadatan arus lalu lintas di kawasan Malioboro selama libur Lebaran 2015 diperkirakan berlangsung hingga akhir pekan.
"Pada Ahad (19/7) malam, kawasan ini sangat dipadati wisatawan. Kondisi arus lalu lintas juga padat oleh kendaraan wisatawan, parkir pun demikian. Kepadatan ini akan berlangsung hingga Ahad (26/7)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh di Yogyakarta, Senin (20/7).
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang ke Malioboro, di antaranya dengan operasi Jogobaran yang didukung oleh berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Operasi Jogobaran tersebut akan berakhir pada H+7 Lebaran, namun Syarif mengatakan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Ketertiban dan Dinas Perhubungan untuk menjaga agar kondisi Malioboro tetap kondusif hingga akhir pekan.
"Kami juga sudah meminta seluruh pelaku usaha di kawasan Malioboro agar memberikan pelayanan terbaik. Pedagang makanan tidak memberikan harga yang sangat mahal kepada wisatawan, pedagang souvenir tertib menggelar dagangannya, begitu pula dengan juru parkir tidak menaikkan tarif sembarangan," katanya.
Sampai saat ini, lanjut dia, keluhan yang masuk ke UPT Malioboro belum terlalu berat karena kebanyakan diisi keluhan karena anak terpisah dari orang tuanya atau warga yang terpisah dari rombongannya.
Sedangkan untuk parkir yang berada di bawah pengawasan UPT Malioboro yaitu Abu Bakar Ali dan Pasar Sore Malioboro serta parkir tepi jalan umum untuk sepeda motor tetap dipantau dan juru parkir diberi pembinaan apabila melakukan pelanggaran.
"Parkir Abu Bakar Ali dan Pasar Sore ditujukan untuk kendaraan roda empat, bus diminta parkir di luar area itu. Mereka menerapkan tarif progresif dan dari pantauan kami, aturan yang ada sudah ditaati," katanya.
Jika ada keluhan mengenai tarif parkir yang cukup mahal, terutama di jalan-jalan sirip kawasan Malioboro atau di kawasan parkir khusus yang dikelola swasta, Syarif mengaku sangat menyayangkan.
"Ke depan, perlu ada komunikasi lagi dengan pengelola parkir tersebut," katanya.
Sementara itu, sejumlah faktor yang bisa memicu tersendatnya arus lalu lintas di Jalan Malioboro dieliminasi. "Kami sudah meminta pemusik angklung untuk libur hingga H+5. Pedagang pun dilarang meletakkan gerobaknya di jalur lambat," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan telah memerintahkan Dinas Perhubungan untuk segera menindaklanjuti seluruh keluhan dari wisatawan mengenai tarif parkir. "Sudah langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan. Harapannya, pengelola tetap menerapkan tarif yang wajar karena ini berhubungan dengan citra Kota Yogyakarta," katanya.
Keluhan mengenai tarif parkir muncul melalui media sosial yaitu tarif parkir untuk kendaraan roda empat ditetapkan Rp20.000 sekali parkir.