Senin 20 Jul 2015 14:24 WIB

H+3, Aktivitas Jual-Beli Pasar Kramat Jati Masih Sepi

Rep: c17/ Red: Hazliansyah
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati masih terbilang sepi pengunjung. Salah satu petugas pasar, mengaku hal ini terjadi akibat masih dalam suasana lebaran. Sementara itu hingga Senin (20/7) hari ini, beberapa harga sembako masih tidak stabil.

Hari ke-3 pasca Lebaran, beberapa lapak pedagang masih kosong dan suara aktivitas tawar menawar masih sunyi dan jarang sekali kita lihat kuli panggul yang menurunkan bahan pangan dari mobil bak ke agen yang dituju. Hal ini lantaran masih mepet dengan Lebaran kemarin, banyak pedagang yang belum pulang dari mudik ke kampung halamannya.

Selain karena masih dalam suasana mudik lebaran, petugas penjaga Pasar Kramat Jati, Yusuf (38) menambahkan sepinya aktivitas pasar juga disebabkan pasokan barang yang belum stabil.

"Biasanya H+7 lebaran pasokan barang-barang baru masuk semua. Tapi mungkin besok (21/7) sudah ada beberapa yang mulai datang, seperti bawang dan sayur," jelasnya saat diwawancara Republika, (20/7).

Sementara itu pedagang cabai, Badri (42), mengatakan, pasokan barang dari luar Jawa (sebagai pemasok terbesar dagangan) memang belum ada yang datang.

"Pasokan tergolong sedikit. Yang sudah masuk sejak kemarin adalah cabai dari Sukabumi dan Garut," paparnya.

Adapun harga beberapa komoditas, seperti cabai dan buncis turun antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement