Ahad 19 Jul 2015 07:15 WIB

Transjakarta yang Keluar Percikan Api Terbilang Bus Baru

Rep: c11 / Red: Hazliansyah
Bus TransJakarta terpaksa harus mengambil jalur umum akibat penutupan jalur busway di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (28/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bus TransJakarta terpaksa harus mengambil jalur umum akibat penutupan jalur busway di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (28/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Antonius Kosasih mengatakan bus yang mengeluarkan percikan api pada Sabtu (18/7) lalu di Jatinegara, Jakarta Timur masih berusia muda.

"Bus DMR-008 tersebut bermerk Inobus dan dioperasikan oleh Damri yang merupakan salah satu operator Transjakarta. Dan bus yang dioperasikan pun baru berumur 3-4 tahun," kata Kosasih dalam keterangan rilisnya.

Bus tersebut merupakan investasi Pemerintah Provinsi DKI tahun 2011. Bus tersebut memiliki tahun produksi pada 2011 serta baru beroperasi sejak tahun 2012.

"Kami tetap tegur dan terapkan sanksi kepada pihak Damri sesuai kontrak yang berlaku karena pengoperasian dan perawatan berada di tangan Operator, " ujar Kosasih.

Pada Sabtu (18/7) siang pukul 11.40 WIB bus bernomor badan DMR-008 mengeluarkan percikan api. Hal itu terjadi setelah bus selesai melakukan penurunan dan pengangkutan penumpang. Saat bus baru bergerak sekitar dua meter dari halte, petugas onboard Transjakarta menerima laporan bahwa ada asap di bagian belakang bus.

Sesuai prosedur keselamatan, petugas onboard memberitahu pengemudi. Lalu pengemudi memberhentikan bus dan melakukan cut-off engine dan langsung membuka pintu darurat serta melakukan evakuasi penumpang.

Di bagian bawah mesin ditemukan percikan api yang dipadamkan oleh onboard dibantu oleh pengemudi dan salah satu penumpang. Dalam waktu sekitar lima menit api berhasil dipadamkan, namun bus tidak langsung dijalankan menunggu pemeriksaan dari teknisi.

"Sebenarnya bus dapat langsung dioperasikan kembali, tetapi kami minta agar dipulangkan untuk diperiksa secara menyeluruh dan seksama," kata Kosasih.

Kosasih menyayangkan hal ini karena Damri adalah salah satu operator yang memiliki rapor biru, baik dari sisi operasional maupun perawatan. Akan tetapi, Kosasih mengakui Damri sendiri sangat kooperatif dan Direktur Utama Damri telah menyatakan akan memeriksa semua bus dengan merk yang sama terutama dari sisi kelistrikannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement