Jumat 17 Jul 2015 00:09 WIB

Ini Syaratnya Lebaran Bisa Terus Bersamaan

Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan Idul Fitri akan terus dirayakan bersama-sama di Indonesia dan seluruh dunia secara terus menerus, apabila telah ada kesepakatan dalam menerapkan kalender Islami secara global.

"Kondisi seperti ini (perayaan bersama-sama Lebaran 2015) akan sampai tahun 2022," kata Din di Jakarta, Kamis (16/7). Untuk itu, Din mendorong kepada setiap umat Muslim bersatu dalam menetapkan kalender Hijriah. Sehingga tidak akan terjadi lagi perbedaan waktu perayaan Idul Fitri.

Lebih jauh, kalender Hijriah yang bersifat global ini juga dapat menjadi acuan untuk penetapan awal Ramadhan, awal bulan Dzulhijah dan hari-hari penting umat Islam lainnya. Din mengatakan yang terjadi selama ini adalah belum ada kesamaan pandangan di antara umat Islam terkait kalender Hijriah. Ke depannya, masih kata dia, mutlak diperlukan agar umat Islam memiliki kalender islami bersifat tahunan.

"Dari satu Muharram sampai akhir tahun Hijriah. Sehingga kita tidak perlu melakukan penetapan (sidang isbat) secara eceran setiap awal Ramadhan, Idul Fitri dan awal Dzulhijah," kata dia.

Satu tahun ke depan, Din lewat MUI akan terus mendorong pemerintah agar lebih aktif membawa isu penyatuan kalender Islami secara internasional di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Rabithah Alam Islami. "Kalender ini bukan hanya masalah Indonesia. Standarnya juga jangan bersifat nasional atau 'qaumy', tapi dunia Islam yang 'rahmatan lil 'alamin'," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement