REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan bus dari Terminal Purabaya Surabaya, mengalami penurunan cukup signifikan. Sepanjang H-7 hingga H-2 Lebaran, penurunan penumpang tercatat 19-20 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Terminal Purabaya May Ronald, Kamis (16/7). Menurut Ronald, penurunan, salah satunya disebabkan besarnya kuota mudik gratis yang diselenggaran Pemprov Jawa Timur dan pihak-pihak lainnya.
Sebagai gambaran, menurut Ronald, puncak arus mudik, yakni pada H-2, yang tahun lalu mencapai 91 ribu penumpang, tahun ini hanya 87 ribu penumpang. Meski terjadi penurunan, menurut Ronald, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pemasukan perusahaan-perusahaan angkutan bus, baik antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP).
Pasalnya, menurut Ronald, seperti tahun-tahun sebelumnya, stok armada bus reguler sejatinya mengalami kekurangan. Kekurangan tersebut, ia menjelaskan, selama ini ditambal oleh bus pariwisata yang dioperasikan jika bus reguler habis.
Ia menggambarkan, jika pada hari-hari biasa, 900 bus reguler yang beroperasi di Terminal Purabaya. Pada musim mudik Lebaran ini, khususnya puncak mudik yang terjadi pada H-2, jumlah armada bus yang dioperasikan bisa mencapai 1400 bus. Selisih kekurangan bus tersebut, menurut Ronald, dipenuhi oleh bus pariwisata.
"Tapi bus pariwisata kami parkir di belakang terminal. Kami hanya mengeluarkan cadangan tersebut kalau bus terminal habis," kata dia.
Penurunan jumlah penumpang, menurut Ronald, juga menghindarkan terjadinya penumpukan penumpang di Terminal Purabaya, seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kami bersyukur, sekarang jauh lebih terkendali," kata dia.
Ronald menjelaskan, para pemudik dari Terminal Purabaya, sebesar 60 persen merupakan penumpang bus AKDP, yakni dengan tujuan kota-kota di Jawa Timur. Sementara sisanya, baru para pemudik ke luar Jawa Timur.
Ia merinci, kota di luar Jawa Timur yang banyak dituju adalah Jogja dan Solo. Sementara di Jawa Timur, kota tujuan utama adalah Jember, Banyuwangi, Malang dan Tulung Agung.
Pada H-1 ini, menurut Ronald, dari pukul 24.00 hingga pukul 14.00, tercatat 42 ribu penumpang telah diberangkatkan. Hingga pukul 24.00 dini hari nanti, ia menyampaikan, jumlah pemudik bisa mencapai 60 ribu sampai 70 ribu. Sementara puncak arus balik, Ronald menyampaikan, diprediksi terjadi H+3 atau H+4.