REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sopir dan kru bus PO Rhema Abadi diduga kabur, sesaat setelah peristiwa kecelakaan maut yang merenggut lima nyawa, di Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7) dini hari.
Saat ini, keberadaan sopir dan kru bus bernomor polisi AA AA 1541 CA ibi masih ditelusuri oleh aparat Polres Semarang. Sebab setelah musibah terjadi sopir bus tidak di temui di lokasi kejadian.
"Dugaan kami, sopir dan para kru bus ini melarikan diri," kata Kapolres Semarang, AKBP Latif Usman, saat memimpin evakuasi para korban di lokasi kejadian.
Sejauh ini, lanjutnya, belum ada laporan dari kantor polisi terdekat, terkait adannya sopir atau kru bus yang melapor atau menyerahkan diri ke kantor polisi.
Hingga saat ini aparat Polres Semarang masih terus menelusuri sopir bus yang saat kejadian hanya menangkut sekitar lima orang penumpang ini. "Sudah ditelusuri, namun bekum ada titik terang terkait keberadaan sang sopir," tegasnya.
Saksi mata di lokasi kejadian, Gempur (37) mengaku, beberapa saat setelah kejadian warga di sekitar lokasi memang segera berdatangan. Namun untuk memberikan pertolongan.
Sebab sebagian korban saat itu juga sudaj tergeletak di badan jalan. "Saat itu, kami juga tak tahu yang mana sopir bus. Warga spontanitas datang untuk memberikan pertolongan kepada korban," tambahnya.
Sebelumnya, lima orang tewas dalam sebuah kecelakaan lalulintas, di jalur alternatif Magelang- Salatiga, Kamis (16/7) dini hari, sekitar pukul 00.15 WIB. Peristiwa ini terjadi di wilayah Dusun Deplogan, Desa Wates.
Kecelakaan ini melibatkan bus Rhema bernomor polisi AA 1541 CA, Mitsubishi L300 pikap bernomor polisi H 1924 HP, sebuah mobol Toyota Great Corolla dan sebuah minibus L300.
Akibatnya, lima orang tewas dan sembilan orang mengalami luka- luka berat dan ringan. Sejumlah korban yang selamat ini masing- masing dirawat di RSUD Salatiga dan RS Ken Saras, Ungaran.