Rabu 15 Jul 2015 21:41 WIB

Budi Waseso Harus Tunjukan Polri Siap Dikritik

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso.
Foto: Republika/Wihdan H
Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasisa Muhammadiyah (Fokal IMM) meminta Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso bijak dalam menanggapi kritik yang dilontarkan oleh Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Buya Syafii Maarif terkait penetapan tersangka komisioner Komisi Yudisial (KY).

"Kabareskrim hendaknya menunjukkan sikap Polri yang merupakan institusi yang terbuka dengan kritikan," ujar Sekjen Fokal IMM, Uum S Usman, Rabu (15/7).

Sebelumnya, Buya Syafii Maarif mengkritik kinerja aparat penegak hukum yang dinilai menetapkan tersangka penegak hukum lain.

Buya Syafii Maarif mengaku kecewa dengan situasi penegakan hukum saat ini. Apalagi baru-baru ini dua Komisioner KY ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri terkait kasus pencemaran nama baik Hakim Sarpin Rizaldi.

Buya juga meminta Presiden Jokowi mencopot pimpinan Polri yang kurang profesional.

Uum juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi mestinya mendengar masukan dari Buya Syafii tentang perlunya reformasi Polri. Reformasi Polri harus dimulai dari dalam.

"Saya heran mengapa langkah hukum Bareskrim Polri kerap bertentangan dengan logika publik. Ini melukai rasa keadilan masyarakat?," tanya Uum.

Menurut Uum, sebagai seorang guru bangsa dan tokoh senior, sudah sepantasnya Buya Syafii Maarif menyuarakan aspirasi publik.

"Seharusnya, Kabareskrim berterima kasih atas kritikan Buya Syafii, suara Buya adalah suara publik yang geram atas arogansi penegak hukum yang suka main kriminalisasi," ungkap dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement