Rabu 15 Jul 2015 16:46 WIB

Bandara Banyuwangi dan Jember masih Ditutup

 Dua pesawat latih berada di Bandara Udara (Bandara) Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/7).
Foto: Antara/Seno S
Dua pesawat latih berada di Bandara Udara (Bandara) Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI--Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember masih belum beroperasi hingga Rabu, akibat abu vulkanik Gunung Raung (3.332 mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

"Hari ini Bandara Blimbingsari statusnya masih ditutup hingga pukul 16.00 WIB," kata Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo di Banyuwangi.

Menurut dia, status penutupan bandara tersebut sewaktu-waktu bisa dicabut atau dibuka jika cuaca sudah memungkinkan, dan atas seizin Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"Petugas selalu melakukan observasi secara berkala dan hasilnya disampaikan kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, sehingga pihak bandara selalu berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang terkait seperti AirNav dan BMKG," paparnya.

Bandara Blimbingsari yang berada di Kecamatan Rogojampi tersebut sudah enam hari tidak beroperasi sejak Jumat (10/7) akibat sebaran abu vulkanik Gunung Raung, sehingga maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air tidak bisa melakukan aktivitas penerbangan komersial.

Sementara itu Bandara Notohadinegoro Jember juga masih ditutup akibat hujan abu vulkanik mengguyur kawasan bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung tersebut.

"Kami menerima 'Notice to Airmen' (Notam) untuk penutupan bandara hari ini hingga pukul 16.00 WIB, sehingga tidak ada aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Jember, Edi Purnomo, di Jember.

Menurutnya, hujan abu vulkanik turun di kawasan bandara, sehingga petugas selalu melakukan pengecekan di lapangan untuk menyampaikan informasi kepada pihak Kemenhub.

"Kami selalu memantau kondisi landasan pacu dan hujan abu vulkanik cukup deras pada malam hari, sehingga bandara dinyatakan ditutup hari ini," imbuhnya.

Data di UPT Bandara Notohadinegoro mencatat jumlah penumpang maskapai Garuda Indonesia yang akan terbang dari Bandara Notohadinegoro Jember menuju Bandara Juanda sebanyak 70 orang dan sebaliknya penumpang juga penuh.

"Sebenarnya jumlah penumpang hari ini penuh, namun penerbangan rute Jember-Surabaya PP batal (cancel) akibat abu vulkanik Gunung Raung," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement