Ahad 12 Jul 2015 22:59 WIB

Di Purwakarta ada Sekolah Hanya dengan Tujuh Siswa

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Maman Sudiaman
Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ada yang istimewa pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2015/2016 ini. Pasalnya, ada mulai tahun ini Pemkab Purwakarta, Jabar, membuka sekolah SMP satu atap dengan siswa paling sedikit. Siswanya, hanya tujuh anak.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pemkab ingin memberikan pelayanan yang optimal di bidang pendidikan. Makanya, pada PPDB tahun ini pemkab berani menabrak aturan dengan membuka sekolah baru. Yakni, SMP satu atap di Kampung Kiaralawang, Desa Cisaru, Kecamatan Tegalwaru.

"Sekolah ini, siswanya hanya tujuh anak. Ini, merupakan jumlah siswa paling sedikit di Indonesia," ujarnya, kepada Republika, Ahad (12/7).

Menurut Dedi, pihaknya tidak mau menyebabkan ketujuh siswa ini drop out sekolah. Makanya, pemkab memaksakan diri untuk membuat sekolah baru di kampung itu. Mengingat, bila ketujuh anak ini ingin melanjutkan sekolah ke SMP, jarak tempuhnya sangat jauh.

Jarak terdekat dari kampung itu ke SMP yang ada, mencapai tujuh kilometer. Makanya, sangat tidak memungkinkan. Karena itu, pemkab memutuskan pelayanan pendidikan di kampung itu tetap diutamakan. Dengan cara membangun sekolah satu atap.

"Biarkan melanggar aturan juga. Dari pada anak-anak kami tidak sekolah," ujarnya.

Ma Anih (57 tahun), warga setempat, mengaku sangat terharu dengan dibukanya SMP satu atap Cisarua itu. Sebab, anak-anak ini bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah asal. Yakni, SDN 3 Cisarua.

"Mereka tetap bisa sekolah, tanpa harus berjalan kaki melintasi hutan," ujarnya.

Dengan adanya SMP ini, warga Kiaralawang sangat bangga. Karena, kedepan anak-anak mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus menempuh jarak yang jauh.

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, Asep Surya, mengatakan, jumlah murid SDN 3 Cisarua ini hanya 54 anak. Tujuh di antaranya, lulus kelas enam dan melanjutkan ke SMP Satu Atap Cisarua. Siswa yang ke sekolah satu atap itu, hanya tujuh anak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement