Ahad 12 Jul 2015 21:55 WIB
Konflik Kraton Yogyakarta

Pengukuhan GBPH Prabukusumo Bentuk Dukungan Sultan X tak Utuh

Rep: Yulianingsih/ Red: Maman Sudiaman
GBPH Prabukusumo
GBPH Prabukusumo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Arie Sudjito menilai, munculnya sikap kelompok masyarakat yang mengukuhkan GBPH Prabukusumo sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono XI merupakan simbol bahwa dukungan terhadap Raja Kraton Yogyakarta sekarang yaitu Sri Sultan HB X tidak utuh lagi.

"Pengukuhan itu hanya simbol bahwa dukungan terhadap Sultan X tidak utuh lagi. Faksi di internal Kraton dari dulu sudah ada namun saat ini semakin terlihat nyata," ujarnya kepada Republika, Ahad (12/7).

Menurut Arie pemicu terbesar mengnganganya faksi di internal Kraton Yogyakarta tersebut karena munculnya sabda raja dan sabda tama yang dikeluarkan Sultan X beberapa bulan lalu.

Diakuinya, pertarungan di internal Kraton semakin mengeras dan ini akan terus bergulir setelah adanya pengukuhan GBPH Prabukusumo tersebut. Menurutnya, Sultan X harus melakukan pendekatan aktif dengan adik-adiknya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Sultan HB X harus mengambil inisiatif untuk dialog dengan adik-adikya. Jangan menggunakan paradigma lama," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement