Ahad 12 Jul 2015 19:52 WIB

Pemkab Sleman Antisipasi Urbanisasi Pascalebaran

Rep: C97/ Red: Djibril Muhammad
Pemkab Sleman
Foto: antara
Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman melakukan antisipasi urbanisasi paska lebaran. Di antaranya dengan membuka posko pelayanan terpadu selama libur Idul Fitri nanti.

Kepala Disnakersos Sleman, Untoro Budiharjo menyampaikan, posko tersebut akan melayani pembuatan A1 dan pengaduan orang terlantar. Menurutnya hal yang sering muncul setelah idul fitri adalah urbanisasi tenaga kerja dari daerah ke kota.

"Begitu pula banyak warga Sleman yang nanti membutuhkan A1 untuk melamar kerja ke Jakarta. Maka itu kami mengantisipasinya dengan membuka Posko Layanan Terpadu," katanya pada Republika, Ahad (12/7).

Ia mengatakan permintaan A1 biasanya meningkat pada musim lebaran. Karena banyak pemudik menggunakan kesempatan pulang kampung untuk mengurusi berkas administrasi.

Dalam hal ini, Disnakersos sendiri tidak mempermasalahkan perpindahan masyarakat ke luar daerah. Asalkan sesuai dengan ketentuan dan administrasi yang ada. Begitupun dengan berdatangannya masyarakat dari daerah lain ke Sleman.

Untoro mengemukakan, perkara lain yang sering terjadi pada masa lebaran adalah munculnya orang-orang terlantar. "Misalkan orang yang mau pulang ke daerah asal, tapi kehabisan ongkos. Hal semacam ini kan di luar dugaan. Tapi kita wajib menolongnya," tutur Untoro.

Ia menyampaikan kasus keterlantaran seperti itu tidak selalu terjadi setiap tahun. Tapi selama ini, ada saja orang yang meminta bantuan untuk hal-hal tersebut. Maka itu, Posko Layanan Terpadu di Kantor Disnakersos akan buka pada tanggal merah selama Idul Fitri, yaitu 17, 18, 19 Juli dan seterusnya.

"Petugas di sana akan berjaga secara bergantian. Walaupun yang lain libur, pelayanan tetap buka," kata Untoro.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, keberhasilan seseorang di luar daerah memang bisa mendorong orang lain untuk ikut merantau ke tempat lain. Hal ini pun terjadi pada masyarakat Sleman. Biasanya mereka yang sudah sukses akan membawa saudara atau temannya untuk bekerja di daerah lain.

Kondisi ini menyebabkan arus urbanisasi yang cukup tinggi. Terutama setelah lebaran. Namun Sri mengimbau agar masyarakat memastikan peluang kesuksesannya di kota tujuan. "Pastikan dulu pekerjaannya. Kalau sudah jelas silahkan berangkat. Kalau belum dapat kerja, ya tidak perlu ikut," tuturnya.

Ia menyayangkan jika urbanisasi dari Sleman menimbulkan beban pengangguran bagi kota lain. Lagi pula menurut Sri, lapangan pekerjaan di Sleman masih banyak. Bahkan banyak orang luar daerah yang mencari peruntungan di kabupaten bagian utara Yogyakarta itu.

"Orang lain saja banyak yang berbondong-bondong jualan dan bekerja di sini. Kenapa kita harus ke luar," katanya. Meskipun begitu, Sri bersyukur selama ini masyarakat Sleman yang pindah ke kota lain kebanyakan bekerja di sektor formal.

Menurutnya sedikit sekali warga Sleman yang bermatapencaharian informal di luar daerah, seperti pembantu rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement