Sabtu 11 Jul 2015 20:46 WIB

Penutupan Bandara Blimbingsari Diperpanjang

Rep: C36/ Red: Ilham
Petugas mengamati Gunung Raung yang masih mengeluarkan debu vulkanik dari Pos 11 Megasari, Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (11/7) dini hari.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas mengamati Gunung Raung yang masih mengeluarkan debu vulkanik dari Pos 11 Megasari, Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (11/7) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan Bandara Blimbingsari diperpanjang hingga Ahad (12/7). Perpanjangan penutupan disebabkan belum meredanya dampak sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Raung.

"Penutupan Bandara Blimbingsari diperpanjang hingga pukul 07.30, Ahad pagi. Bandara belum bisa beroperasi karena masih terdampak sebaran abu vulkanik dari Gunung Raung," jelas Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2015, Kementerian Perhubungan, Nasirudin ketika dijumpai ROL, Sabtu (11/7), petang.

Menurut dia, hingga saat ini, kondisi bandara belum memungkinkan beroperasinya penerbangan. Sebelumnya, Bandara Blimbingsari sempat direncanakan akan dibuka pada Jumat, kemarin, pukul 16.00.

Berdasarkan pantauan Pos Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Sabtu petang, persebaran abu vulkanik Gunung Raung masih berkonsentrasi ke bagian selatan. Kawasan udara daerah Blimbingsari terdampak persebaran abu tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun dari AirNav Indonesia, sejumlah bandara yang berada di sekitar Gunung Raung sudah beroperasi secara normal pada Sabtu ini. Bandara tersebut antaralain Bandara Internasional Ngurah Rai, Bandara Juanda, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang, dan Bandara Nptohadinegoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement