REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik mengenal sosok Irfan Hamka lewat buku biografi Buya Hamka berjudul 'Ayah' (2013). Editor Senior Republika, M. Iqbal Santosa, mengungkapkan Irfan Hamka tengah menyelesaikan sekuel biografi Ayah II beberapa bulan sebelum meninggal.
“Pak Irfan Hamka sedang menyelesaikan buku Ayah II. Sekitar tiga atau empat bulan lalu, beliau bilang masih 4-5 bab dari 7 bab yang beliau rencanakan,” tutur Iqbal kepada Republika.co.id, Sabtu (11/7).
Iqbal menambahkan, buku Ayah II merupakan kelanjutan buku biografi Ayah yang sudah diterbitkan Republika pada 2013. Editor senior Republika ini pun berencana untuk meminta draft buku tersebut kepada pihak ahli waris. Meski, ia mengaku sampai saat ini belum bertemu dengan keluarga Irfan Hamka.
Tak hanya sekuel biografi Ayah, tutur Iqbal, Irfan Hamka juga sedang menyelesaikan sebuah novel anak dan naskah drama. Menurutnya, mantan wartawan Panjimas ini memang dikenal memiliki produktivitas tinggi di usia tua. Irfan memiliki banyak catatan kebersamaan dengan Buya Hamka. Sayangnya, catatan tersebut hilang saat beliau berpindah-pindah rumah.
“Ayah hanya sebagian kecil dari catatan yang masih beliau miliki, ditambah daya ingat. Yang menarik, pak Irfan Hamka itu menulis dengan tulisan tangan di atas kertas. Setelah selesai, baru beliau minta anak atau orang lain untuk mengetikkan pakai komputer,” kata Iqbal.
Irfan Hamka meninggal dunia subuh tadi pada usia 71 tahun. Selain dikenal sebagai putra Buya Hamka, ia merupakan aktivis mahasiswa angkatan 60-an, wartawan Panji Masyarakat, dan penulis.