REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak banyak orang yang masih produktif berkarya di usia tua. Salah satu dari yang sedikit itu adalah almarhum Irfan Hamka. Putra kelima Buya Hamka ini senantiasa mencatat setiap peristiwa hidup yang beliau alami.
“Pak Irfan Hamka orang yang produktif di usia tua. Beliau berhasil membuat sebuah karya tulis di usia yang sudah relatif tua dan karyanya diterima dengan baik oleh masyarakat,” kata Editor Senior Republika, M. Iqbal Santosa, kepada Republika.co.id, Sabtu (11/7).
Iqbal menambahkan, Irfan Hamka dikenal memiliki daya ingat yang sangat kuat. Kisah kebersamaannya dengan Buya Hamka di usia delapan tahun masih beliau ingat dengan baik.
Menurut Iqbal, mantan wartawan Panjimas itu juga sangat detail. Beliau memiliki daya analisa yang sangat baik sehingga bisa melihat setiap persoalan dengan jernih.
Iqbal mengenal Irfan Hamka pada 2012. Tepatnya, saat putra Buya Hamka itu mengajukan naskah 'Ayah' ke penerbit Republika. Sebelumnya, ia mengaku tidak banyak tahu tentang sosok Irfan. Ia hanya mengenal Irfan sebatas kiprah beliau sebagai aktivis laskar Ampera tahun 60-an, putra Buya Hamka, dan wartawan Panjimas.
Sejak itu, Iqbal relatif sering menemani Irfan Hamka untuk mengurus penerbitan buku. Kadang-kadang, ia juga menemani almarhum melakukan bedah buku di sejumlah tempat.
Editor Senior Republika itu mengisahkan, Irfan Hamka selalu mencatat dengan baik setiap peristiwa yang beliau alami. Menurut Iqbal, inilah yang bisa diteladani dari sosok Irfan Hamka.
“Alangkah baiknya bila kita semua punya catatan kecil tentang setiap peristiwa. Kelak di kemudian hari, catatan itu akan sangat bermanfaat saat kita ingin menulis,” tutur Iqbal.