REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 106 titik api dari 154 titik panas yang terdeteksi Satelit Terra dan Aqua pada Kamis petang.
"Jumlah titik api terus bertambah dan menyebar di 10 Kabupaten Kota se Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Kamis (9/7).
Berdasarkan catatan, jumlah titik api yang dideteksi pada Senin pukul 16.00 WIB tersebut merupakan yang terbanyak dalam tahun 2015. Menurut Sugarin, Rokan Hilir dan Pelalawan merupakan kabupaten dengan jumlah titik api terbanyak yakni 39 dan 32 titik api.
Selanjutnya diikuti delapan Kabupaten Kota lainnya seperti Bengkalis dengan 11 titik api, Indragiri Hulu dengan 10 titik api, Kota Dumai dengan enam titik api.
"Kemudian diikuti Kuantan Singingi dan Pekanbaru dengan masing-masing dua titik api serta Indragiri Hilir dan Siak dengan satu titik api," jelasnya.
Kota Pekanbaru sendiri selama tahun 2015 hampir dipastikan bebas dari kebakaran lahan, akan tetapi dalam beberapa hari terakhir sejumlah lahan yang berada di pinggiran kota tampak terbakar yang menghasilkan asap tebal.
Akibatnya, kota Pekanbaru dan sekitarnya dalam sepekan terakhir terus diselimuti kabut asap.
Bahkan menurut BMKG, hingga 17 Juli 2015 Riau masih akan diselimuti kabut asap karena sebagian besar wilayah Riau masih rawan kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi menyebabkan polusi asap.
"Kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Agustus bahkan hingga awal September. Itu artinya, saat Idul Fitri nanti Riau masih rawan kebakaran lahan dan rawan asap," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ardi Tama.
Ia mengatakan, saat ini menurut prakiraan cuaca, seluruh wilayah kabupaten/kota di Riau masih minim hujan dengan suhu udara maksimum 33-34 derajat Celsius, pada siang hari.
Kondisi minim hujan tersebut telah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir sehingga di beberapa wilayah kabupaten/kota telah terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Beberapa daerah yang telah tercemar kabut asap adalah Pekanbaru, Pelalawan, Dumai, Rengat dan beberapa daerah lainnya," kata dia.
Ardi menjelaskan, kondisi rawan asap diprakirakan masih akan terus berlangsung hingga Lebaran bahkan memasuki September 2015.