REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur membuka program beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk jalur para penghafal Alquran atau hafiz yang akan dibiayai sampai lulus kuliah. "Mereka akan dibiayai kuliahnya sampai selesai studi di sejumlah perguruan tinggi, terutama yang berbasis agama," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi Dwi Yanto, Kamis (9/7).
Ia menjelaskan Banyuwangi Cerdas merupakan adalah program pemberian beasiswa dari pemerintah daerah setempat kepada anak muda berprestasi dengan pemberian bantuan biaya hingga level perguruan tinggi yang dimulai sejak 2011.
Menurut dia, seleksi beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk jalur para penghafal Alquran telah dilakukan selama bulan Ramadan ini. Seleksi untuk jalur siswa kurang mampu berprestasi juga dilakukan pada waktu bersamaan yang dipusatkan di aula Dinas Pendidikan.
Dia mengatakan, para penghafal Alquran diberikan kuota khusus. Karena itu berapapun orang yang mendaftar akan diterima setalah melalui dites hafalan Alquran dan mereka bisa membuktikan kemampuannya.
Untuk seleksi itu, kata Dwi Yanto, Dinas Pendidikan Banyuwangi melibatkan para ahli membaca Alquran. Sementara berdasarkan pendaftaran, ada lima penghafal Quran yang ikut serta program ini. Mereka dengan dukungan sekolahnya masing-masing mendaftarkan diri kepada Dinas Pendidikan.
"Ada satu pelajar yang hafal 30 juz. Menariknya, dia yang berasal dari Desa Jambewangi, Sempu, ini merupakan lulusan program paket C. Kemudian yang hafal 10 juz, lulusan MAN Banyuwangi. Satu orang yang hafal 7 juz adalah perempuan, lulusan SMA Sunan Ampel Bangorejo, sedangkan dua orang yang hafal 5 juz merupakan lulusan MA Unggulan Mamba'ul Huda," paparnya.
Menurut dia, kelima pelajar penghafal Al Quran itu sudah dinyatakan lolos seleksi. Dwi Yanto berharap program ini akan memotivasi anak-anak yang saat ini tengah menjadi santri maupun sedang belajar menghafal Alquran.
"Saya berharap ini bisa menyemangati mereka, bahwa bukan tidak mungkin mereka yang lulusan pondok bisa bersekolah di perguruan tinggi negeri," ujar Dwi Yanto.
Salah seorang peserta tes, Mohammad Sofi menyatakan rasa senangnya bisa terjaring program ini. "Program ini benar-benar berguna bagi orang tidak mampu seperti saya agar bisa pandai dan membantu keluarga saya keluar dari kemiskinan," tuturnya.
Lulusan MAN Banyuwangi ini berharap bisa menjalani kuliah sambil terus melanjutkan menghafal Al Quran. Sofi adalah satu di antara peserta tes yang hafal Alquran. Pemuda yang tinggal di Kelurahan Penataban dan pernah mondok di Pondok Pesantren Al-Anwari Banyuwangi ini mampu menghafal 10 juz.