Kamis 09 Jul 2015 11:38 WIB

Polda NTT Kerahkan 503 Personel untuk Operasi Ketupat

Operasi ketupat
Foto: Republika/Yasin Habibi
Operasi ketupat

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menurunkan 503 personel selama pelaksanaan Operasi Ketupat Turangga 2015 yang digelar dalam rangka pengamanan Lebaran.

"Operasi ini akan digelar selama 16 hari, mulai dari tanggal 10 sampai 25 Juli 2015," kata Kapolda NTT Brigadir Jenderal Pol. Endang Sunjaya usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Turangga 2015 di Markas Polda NTT, Kupang, Kamis.

Ia menjelaskan, dalam Operasi Ketupat gabungan tersebut, pihaknya melibatkan sejumlah personel TNI, petugas dinas perhubungan, petugas kebakaran serta dibantu oleh sejumlah pramuka.

Jumlah petugas diperkirakan bisa mencapai 1.030 personel gabungan yang nantinya akan ditempatkan di titik-titik pelayanan umum, baik itu di masjid, pelabuhan-pelabuhan penyeberangan, terminal bus, serta bandara-bandara yang menjadi tempat perjalanan mudik para pemudik, katanya.

"Kami juga akan membuka pos-pos penjagaan serta pengaturan lalu lintas untuk mengatur jalur-jalur lalu lintas. Kalau untuk di Kupang ada sekitar 35 pos yang kami bangun, khususnya di Bandara, dermagan, terminal serta tempat-tempat keramaian dan masjid-masjid," tambahnya.

Sementara itu, untuk operasi prakondisi jelang hari Lebaran, Jenderal berbintang satu tersebut menambahkan selama ini telah dilakukan, mulai dari pengawasan tempat-tempat hiburan malam, razia narkoba, serta operasi mencegah ada yang menjual petasan.

"Petasan sudah pasti dilarang, dan masyarakat kami sudah mengerti, sehingg terbukti sampai saat ini, tidak terdengar bunyi-bunyi petasan," tambahnya.

Namun, ia mengharapkan agar masyarakat NTT bisa ikut menjaga dan menghargai pelaksanaan hari raya lebaran di NTT, dengan ikut menjaga ketenangan.

Kemudian terkait pelaksanaan konvoi kendaraan bermotor saat malam takbiran, Polda tidak melarang. Namun akan dilakukan pengawalan konvoi, agar tidak terjadi masalah di lapangan.

"Ini sepertinya sudah menjadi tradisi, sehingga nantinya akan kami kawal, agar konvoinya bisa berjalan dengan baik," kata pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolda Aceh tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement