REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eko Sulistyo, Deputi VI Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden, mengakui tidak sepenuhnya visi dan misi dalam Nawacita, terakomodasi di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Ada keinginan dari masyarakat, tapi di dalam perjalanannya juga tidak secepat itu," katanya, Rabu (8/7).
Wacana perombakan kabinet, kata dia, memiliki beberapa dampak bagi pemerintahan saat ini bila benar-benar terwujud. Pertama, perombakan kabinet akan mampu menyegarkan kembali harapan publik untuk kinerja pemerintah.
Kedua, perombakan kabinet mampu menjadi peluang terjadinya konsolidasi politik seperti kemungkinan membuka ruang politik pada partai atau kekuatan politik lain untuk masuk. "Problem bangsa ini bukan problem kecil, namun problem besar yang tidak bisa dikerjakan hanya oleh kekuatan politik tertentu," ujarnya.