REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Corona Virus (CoV) membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia terus berupaya melakukan sosialisasi. Termasuk membagi berita mengenai MERS di pesawat udara.
Menteri Kesehatan Indonesia, Nila F Moeloek mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menyediakan ruang isolasi MERS di bandara kedatangan luar negeri. Ini karena mayoritas kedatangan dan keberangkatan luar negeri melalui udara.
“Selain itu, semua berita MERS akan disosialisasikan di pesawat terbang. Kami juga memberi stiker, hingga leaflet supaya penumpang membacanya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/7).
Pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan instansi tersebut menyetujui pencegahan MERS melalui rencana sosialisasi ini. Meski Nila harus mengakui, jalannya kampanye seperti ini sangat berat. Sebab, kata dia, banyak jamaah haji mayoritas berusia lanjut, yaitu 70-80 tahun yang tidak mengerti keterangan itu.
“Akhirnya kita memberikan sosialisasi sederhana, tetapi dapat dipraktekkan melalui info grafis,” katanya.
Kemenkes juga membagi-bagikan masker kepada masyarakat yang akan berangkat ke negara-negara epidemi MERS, seperti Korea Selatan dan Timur Tengah. Mau tidak mau, mereka diwajibkan harus memakainya.