Rabu 08 Jul 2015 09:37 WIB

Diperiksa, Lima Bus TransJakarta Operator Lorena Perlu Diremajakan

Rep: C11/ Red: Winda Destiana Putri
Polisi memeriksa sisa bus Transjakarta yang terbakar di Halte Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (3/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Polisi memeriksa sisa bus Transjakarta yang terbakar di Halte Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT TransJakarta, Antonius Kosasih mengatakan telah memeriksa sejumlah bus dari operator PT Eka Sari Lorena Transport. Terdapat 13 unit yang mengalami pemeriksaan pascakebakaran.

"Dari 13 unit yang dioperasikan Lorena, sebanyak 5 unit perlu diremajakan dan 8 unit lainnya perlu dilakukan perbaikan dan penambahan kelengkapan," kata Kosasih dalam siaran persnya.

Adapun pada, Selasa (7/7) Direktorat Teknik telah menuntaskan pemeriksaan terhadap bus bermerk Komodo yang dioperasikan oleh Lorena yang merupakan salah satu operator Transjakarta.

"Bus bernomor body LRN-045 tersebut keur-nya masih hidup saat musibah terjadi," kata Kosasih.

Seperti diketahui pada Jumat (3/7) pagi, 08.30 bus bernomor body LRN-045 dari operator Lorena yang berkontrak dengan Transjakarta mengalami kebakaran di halte UI Salemba. Kebakaran dimulai dari kompartemen mesin yang menjalar ke body bagian belakang dari bus gandeng bermerk Komodo tersebut.

Adapun Bus merk Komodo buatan dalam negeri yang dioperasikan oleh Lorena tersebut sudah beroperasi sekitar tujuh tahun. Dan diketahui baru saja beberapa hari beroperasi kembali setelah dilakukan rekondisi total terhadap seluruh badan bus tersebut di salah satu karoseri di Bogor.

Operator Lorena mengoperasikan 13 bus gandeng sesuai kontraknya dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pengelola Transjakarta (UPT) Busway yang sesuai Peraturan Gubernur nomor 99/2014 dilanjutkan oleh PT Transportasi Jakarta terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015.

"Kebakaran terjadi karena kerusakan alternator yang menimbulkan percikan api. Saat ini kami meminta seluruh unit bus gandeng dengan merk dan batch yang sama dari operator Lorena agar diperbaiki dulu sebelum dapat dioperasikan kembali," papar Kosasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement