REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan dalam konteks pembangunan kekuatan, TNI sangat memahami kondisi perekonomian nasional. TNI, kata Moeldoko, juga menyadari keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh negara.
"Di satu sisi kami inginkan pembangunan kekuatan, di sisi lain kami sadar akan keterbatasan negara," kata Panglima TNI di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat menghadiri acara buka puasa bersama di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/7).
Namun demikian, kata dia, TNI tidak akan surut pengabdiannya kepada bangsa dan negara. TNI akan selalu memberikan pengabdian terbaik. "Semua dilakukan karena stabilitas politik dan keamanan selalu menjadi perhatian kami. Sehingga pembangunan nasional bisa berjalan dengan lancar," ucap Moeldoko.
Untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan, kata dia, selama ini TNI tidak pernah ragu-ragu dan konsisten. Ini, sambungnya, agar Presiden, Wapres dan menteri bisa bekerja dengan tenang, tidak diganggu oleh siapapun.
"Semua ini dilakukan untuk mengawal pembangunan. Saya mewakili prajurit mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Wapres, menteri, yang telah memberikan apresiasi yang tinggi kepada TNI," ujarnya.
Dalam acara buka puasa bersama Presiden Jokowi hadir manggunakan peci hitam dan berbatik merah. Presiden Joko Widodo juga tampak ditemani Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu hadir juga sejumlah menteri Kabinet Kerja, jaksa agung serta pejabat dan tamu undangan pemimpin redaksi dari sejumlah media.