Selasa 07 Jul 2015 13:43 WIB

Puluhan Sopir di Sleman Ikut Pembinaan Arus Mudik

Rep: C97/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kendaraan pemudik.
Foto: Antara
Kendaraan pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menggelar pengarahan dan pembinaan arus mudik di Pendopo Rumah Dinas, Selasa (7/7). Agenda tersebut diikuti oleh puluhan sopir angkutan umum, pengelola parkir, pemilik bengkel, dan relawan yang akan berperan pada pengaturan mudik nanti.

Bupati Sleman, Sri Purnomo meminta agar semua pengemudi dan pengelola parkir bekerja secara profesional. Ia menginginkan agar setiap pemudik yang singgah dan sekedar lewat bisa mendapatkan kesan baik dari Sleman.

“Mohon untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada setiap pemudik. Jangan ugal-ugalan,” tuturnya saat memberi pengarahan. Menurut dia, mekanisme perparkiran di Sleman akan diatur oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Diskominfo). Oleh karena itu, petugas parkir wajib mengikuti ketentuan yang sudah ada.

Diharap tidak ada lagi parkir liar yang tersebar di Sleman. Menurut Kepala Dishubkominfo Sleman, Agoes Soesilo Endiarto kantong parkir di Sleman sendiri sudah memadai. Khusus untuk lebaran, penambahan kantong parkir akan dilakukan di tempat-tempat wisata. Terutama Kaliurang dan Prambanan.

Dalam kesempatan tersebut, Agoes meminta pengusaha bengkel agar menambah jam bukanya pada H-3 sampai H+ lebaran. “Tolong untuk diperpanjang waktu buka bengkelnya. Karena nanti akan banyak pemudik yang lewat ke Sleman,” tuturnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat turut memantau kondisi jalur mudik. Jika ada yang menemukan jalan dengan penerangan kurang baik, diharap bisa melaporkannya ke Dishubkominfo atau Pos Pantau arus mudik terdekat.

Guna menjamin keamanan berkendara Dishubkominfo Sleman dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) akan menyelenggarakan tes urin di Terminal Jombor dalam waktu dekat. Selain itu pada tanggal 10 Juli, akan digelar pemeriksaaan kelayakan berkendara bagi para supir. Di antaranya pengujian kendaraan bermotor (KIR).

Menurut Agoes, pengarahan dan pembinaan yang diselenggarakan bertujuan untuk memberikan pembekalan teknis bagi berbagai pihak yang berperan aktif dalam musim mudik. “Agar kegiatan mudik berjelan dengan lancar dan Jogja Istimewa terealisasi dengan baik,” katanya. Termasuk bagi para relawan yang nantinya akan ikut membantu kelancaran arus mudik.

Agoes berpesan agar pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua segera berhenti di Pos Pantauan mudik jika merasa lelah. “Jangan berhenti di mana saja. Ini demi keamanan. Karena ada saja orang yang berniat buruk untuk mencuri,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement