REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, berpendapat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Presiden Joko Widodo memiliki kedekatan lebih ketimbang dengan menteri-menteri lain.

Menurut dia, ada sejumlah faktor kepentingan yang mendekatkan emosional keduanya, mulai dari kepentingan pengusaha, hingga pengumpulan dana kampanye yang diduga diakomodasi Rini.

“Itu sejatinya tidak hanya terjadi di Indonesia. Apakah faktor itu yang membuat Pak Jokowi yang membuat sayang terhadap Rini Soemarno,” ucapnya, Senin (6/7).

Salah satunya faktor yang disebut Karyono adalah kekuatan pemodal. "Konsorsium kekuatan pemodal ini yang dikoordinasi Rini Soemarno. Besarnya saya tidak tau, kecenderungannya lebih kesan," katanya.

Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan selain menteri perempuan, ada dua pembantu presiden lainnya yang juga ikut serta menjelek-jelekkan Presiden Jokowi. “Ada tiga pembantu presiden yang mengejek-ngejek presiden. Dua jabatannya sebagai menteri, satu lagi setingkat menteri,” kata Masinton dalam acara bertajuk ‘Siapa Kena Reshuflle?’, Warung Daun, Jakarta Selatan, Ahad (5/7).

Sayangnya, anggota Komisi III DPR RI itu enggan mengungkap siapa oknum menteri tersebut. Tapi, ia mengatakan semua data sudah lengkap dimiliki partai pengusung Jokowi itu. “Dua lagi, satu menteri yang ada di pelabuhan, ketika waktu sidak soal (Dwelling Time) itu ada delapan kementerian di sana. Satu lagi setingkat menteri, di dalam istana. Dan dia bicara sama, kurang lebih seperti itu. Bicara di dalam komunitasnya,” ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika