Ahad 05 Jul 2015 18:40 WIB

Gelombang Mudik Mulai Terasa di Pelabuhan Makassar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel, Sabtu (20/8). Memasuki H-10, jumlah pemudik di Makassar masih sepi dan diperkirakan pemudik membludak pada H-5 hingga H-2.
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel, Sabtu (20/8). Memasuki H-10, jumlah pemudik di Makassar masih sepi dan diperkirakan pemudik membludak pada H-5 hingga H-2.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gelombang aktivitas mudik di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar mulai terasa. Memasuki pekan kedua Ramadhan, jumlah pengguna pelabuhan ini mulai meningkat meski belum terlalu signifikan.

General Manager Pelindo IV Cabang Makassar Riman S Duyo mengatakan, saat ini penumpang mulai memenuhi pelabuhan di Makassar. "Memang belum terlalu terlihat peningkatannya. Dari hari Sabtu kemarin mulai naik sekitar lima persen," ujar Riman, Ahad (5/7).

Untuk hari ini saja, tiket yang terjual mencapai 6.000. Tiket ini digunakan masyarakat untuk berangkat ke Jakarta, Surabaya, NTT dan Bau-Bau (Sulawesi Tenggara). Hampir setiap harinya Pelabuhan Makassar menyediakan enam kapal besar untuk semua tujuan tersebut.

Muhammad Fajar (43), salah satu penumpang yang akan berangkat ke Surabaya mengatakan, mudik lebih awal untuk menghindari penumpukan penumpang di kapal menjelang hari raya Idul Fitri. Selain itu dirinya pun mengaku sudah rindu kampung halamannya di Malang, sehingga memilih pulang cepat.

"Tahun kemarin saya ndak lebaran di kampung. Jadi tahun ini ingin pulang lebih cepat. Sudah kangen anak istri," ujar Fajar.

Hal senada diungkapkan Kurdi (38). Pemudik yang akan berangkat ke Surabaya ini rela meninggalkan dagangannya di Makassar untuk pulang ke kampung halaman."Kalau dekat-dekat Lebaran ramai sekali. Sempit di dalam kapal juga banyak yang bawa barang," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement