Ahad 05 Jul 2015 15:56 WIB

Kebakaran Bandara Soetta, Menteri Yuddy: Ini Musibah

Men PAN RB Yuddy Chrisnandi saat megecek Terminal 2 Bandara Soetta usai kebakaran, Ahad (5/7)
Foto: Kemenpan RB
Men PAN RB Yuddy Chrisnandi saat megecek Terminal 2 Bandara Soetta usai kebakaran, Ahad (5/7)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Yuddy Chrisnandi ikut mengecek sistem penanggulangan krisis di area Bandara Soekarno-Hatta usai kebakaran di lounge terminal 2E.

"Tolong diumumkan bahwa ini musibah, mengakibatkan kerusakan sistem komputer dan komunikasi dan mohon bersabar untuk antri," terang Yuddy yang tiba di Terminal 2 Bandara Soetta sejak pukul 12.30 hingga 14.30 WIB dalam keterangan tertulisnya, Ahad (5/7).

Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Muradmodjo yang menemui Yuddy menegaskan, pihaknya tengah mengupayakan pemulihan sistem yang down setelah insiden kebakaran. Sehingga mereka memutuskan penumpang harus menunggu di luar area terminal 2 bandara.

"Yang jelas tak ada cancel dari Garuda Indonesia. Kami sudah komitmen dan bekerja keras," jelas Djoko.

Ia pun memastikan Terminal 2F dan 2D sudah beroperasi normal, meski sempat ada delay selama empat jam pada pukul 06.00-09.00 WIB.

"Kita mohon maaf kepada para penumpang. Kita sedang berusaha," imbuh Djoko.

Mendengar itu, Yuddy mengapresiasi kinerja AP II dan Garuda Indonesia. Lantaran penanggung jawab non heading menjaga situasi. Ia pun menemukan penyebab penumpukan penumpang dalam waktu lama karena kerusakan di area check in. Sehingga proses ini dilakukan secaraa manual.

"Mohon maaf terjadi pernumpukan. Ini musibah kebakaran yang merusak beberapa fasilitas check in dan sistem penerbangan. Akibatnya, beberapa gate area nya tak bisa digunakan sehingga terjadi penumpukan penumpang," ujarnya.

Yuddy pun menyarankan, jika area tunggu di dalam sudah sesak, petugas harus sigap mengatur penumpang secara bergantian ke area yang lebih luas.

"Paling bagus, selain menjaga tiket harus ada petugas yang melapor ke komandan. Jadi kalau ada penumpang yang masuk, tak jadi bingung, nah ini yang harus diatasi," urai Yuddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement