REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Satpam Universitas Mataram (Unram) kepada salah seorang wartawan media nasional, Jumat malam (3/7) yang menyebabkan korban mengalami luka. Oleh karena itu, pihaknya meminta rektor Unram untuk memecat oknum satpam tersebut.
“Kami menuntut rektor memecat oknum Satpam yang arogan itu. Karena dengan tetap mempekerjakan petugas keamanan yang arogan maka rawan memicu kekerasan lainnya. Dimana tidak hanya menimpa wartawan, tapi bisa mahasiswa atau masyarakat umum,” ujar ketua AJI Mataram, Haris Mahtul, Sabtu (4/7).
Menurutnya, kejadian tersebut harus menjadi pelajaran penting bagi pihak kampus Unram agar tidak mempekerjakan petugas keamanan yang arogan. Khususnya kepada pelaku bernama Dedi. “Jika tetap mempekerjakan pelaku, ini justru akan merusak citra Unram sebagai kampus negeri,’ katanya.
Ia menuturkan, pihaknya meminta rektor untuk mengklarifikasi langsung kepada pelaku sehingga jika ditemukan adanya bukti penganiayaan, maka pelaku harus dipecat. Pihaknya pun akan mendorong kepolisian agar memproses laporan korban hingga pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Sebelumnya kontributor media massa nasional, Sadim Pratama (27), dikabarkan telah dipukul oknum Satpam Universitas Mataram (Unram) berinisial DD, Jumat (3/7) malam. Kejadian itu terjadi saat Sadim akan melakukan peliputan kebakaran di pertokoan Cakranegara. Akibatnya, korban mengalami luka sobek dibagian bibir atas sebelah kiri.