REPUBLIKA.CO.ID, CIPULIR -- Kasus penyiksaan bocah 12 tahun, GT, menghentakkan publik dalam beberapa hari terakhir ini. GT memilih kabur karena sudah tak tahan menerima siksaan diduga dari ibu kandungnya.
SI (bukan nama sebenarnya), salah seorang tetangga, mengaku kerap memergoki GT dengan kondisi wajah lebam. Suara teriakan atau bentakan juga kerap terdengar dari dalam rumah orang tua GT yang terletak di Komplek Cipulir Permai Blok W No.15.
"Ibunya GT itu ganas, galak. Satu RT sini sudah nggak mau berurusan sama dia," ujar SI, Sabtu (4/7).
Selain kerap mendapati GT dengan luka lebam dan baret di sekujur tubuhnya, SI membenarkan bahwa kawan-kawan GT memang sangat akrab dan kerap kasihan dengan kondisi GT.
Bocah laki-laki berperawakan putih tinggi dan kurus tersebut memang sosok yang periang. Namun, SI mengatakan GT kerap enggan pulang ke rumah saat sudah main ke luar. "Malas pulang, nanti kena marah lagi," ujar SI menirukan keluhan GT setiap waktu pulang ke rumah tiba.
Klimaksnya, Jumat (26/6) GT memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. GT kabur dari rumah dan kini dalam perlindungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Saat ini GT berada di safe house di Cipayung.