Sabtu 04 Jul 2015 00:28 WIB

Gerindra: Reshuffle Jangan Sekadar Bagi-bagi Jabatan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Kabinet Kerja era Jokowi-JK.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Kabinet Kerja era Jokowi-JK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra mendukung jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) membongkar pasang para menteri Kabinet Kerja. Partai oposisi utama itu menyarankan agar presiden mengganti para menteri terkait ekonomi.

Hanya, Gerindra menyarankan, agar perombakan tersebut tak sekadar bagi-bagi jabatan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, kinerja untuk perbaikan ekonomi adalah alasan utama gonta-ganti menteri itu memang harus dilakukan.

"Kok kami (Gerindra) melihat (Presiden) Jokowi ini belum selesai bayar hutang budi sama orang-orang (yang) mendukungnya," kata Ahmad,  ketika ditemui di acara buka bersama anggota fraksi Gerindra, di komplek perumahan DPR RI, Jakarta, Jumat (3/7).

Karena itu, Gerindra menyarankan agar presiden mampu menyaring banyak tokoh, yang pantas menjabat sebagai menteri. Terutama menteri di bidang ekonomi. Hanya saja, dikatakan olehnya, tokoh tersebut tak perlu mengambil dari partai di luar pemerintahan. Sebab kata dia, partai-partai oposisi, hanya akan membantu pemerintahan dari luar, dengan tak perlu diajak bergabung di kabinet.

Reshuffle kabinet menguat setelah Presiden Jokowi menerima laporan evaluasi semester pertama kinerja Kabinet Kerja. Beberapa nama menteri dikabarkan akan digeser ke pos kementerian yang lain. Beberapa menteri pun dikabarkan akan dicopot.

Beberapa politikus dari partai utama pendukung pemerintah, menyarankan agar Jokowi merekrut kader dari partai nonpemerintah untuk kestabilan politik dan ekonomi. Diantaranya mengusulkan agar Jokowi menggandeng beberapa partai oposan untuk duduk di kursi kabinet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement