Jumat 03 Jul 2015 21:04 WIB

PAN: Jokowi Butuh Dukungan Mayoritas di Parlemen

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPP Partai Amanat Nasional (PAN), Soetrisno Bachir mengatakan pemerintahan Joko Widodo membutuhkan dukungan koalisi mayoritas di parlemen. Hal ini berarti Jokowi harus membuka diri terhadap partai di luar Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Saya meyakini sebaiknya pemerintahan Jokowi koalisinya di parlemen mayoritas, meskipun sederhana bukan mayoritas mutlak," kata Soetrisno Bachir di Jakarta, Jumat (3/7).

Dukungan mayoritas suara di parlemen dibutuhkan Jokowi untuk mengubah persepsi publik dan meningkatkan kepercayaan dunia usaha. Dengan tingkat optimisme dunia usaha serta investasi yang tinggi ke pemerintahan Jokowi, maka ekonomi nasional akan membaik.

Pria yang akrab disapa Mas Tris itu melanjutkan, jadi Jokowi memang harus membuka diri pada partai Koalisi Merah Putih (KMP) untuk ikut mendukung pemerintahan.

Bahkan, sebelumnya PDIP juga mengungkapkan bahwa Jokowi harus realistis dengan kemungkinan untuk mengajak partai KMP di kabinet. Sebab, pemerintahan Jokowi butuh dukungan di parlemen minimal 50 persen plus 1 suara.

"Perlu dipertimbangkan dukungan dari parpol lain di luar KIH agar stabilitas politik dapat terjaga sehingga bisa membangun pemerintahan yang lebih baik," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement