REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat melansir dua belas desa di pulau Lombok sudah mengalami kesulitan air bersih. Sementara itu, pihaknya masih melakukan pendataan daerah yang kesulitan air bersih untuk di Pulau Sumbawa.
"Ada dua belas desa di pulau Lombok yang kesulitan air bersih merupakan wilayah langganan sulit air. Di pulau Sumbawa minggu depan akan ke lapangan," ujar kepala Dinas Sosial, Husni Thamrin kepada wartawan di Kota Mataram, Jumat (3/7).
Menurutnya, di Lombok Utara, masyarakat yang kesulitan air bersih berada pada tiga desa di Kecamatan Bayan, Kecamatan Gangga dan Kecamatan Kayangan. Sementara itu, di Lombok Barat berada di Desa Kedaro, Sekotong.
Ia menambahkan di Lombok tengah terdapat 7 desa yang mengalami kesulitan air bersih berada di Kecamatan Pujut, Praya Timur. Sementara di Lombok Timur berada di Desa Sriwe.
Husni mengatakan sejauh ini, kesulitan air bersih di Kab/kota masih. bisa dikendalikan dinas Sosial melalui pengiriman tanki-tanki air. Namun, jika Kab/Kota sudah tidak mampu maka dinas Sosial Provinsi akan turun.
"Setiap hari kami berkoordinasi dan memantau dengan kadis sosial kab/kota mengenai keadaan kab/kota dari pulau Sumbawa dan Lombok," ungkapnya.
Ia menuturkan, titik-titik lokasi yang kesulitan air bersih sudah terdeteksi sehingga pihaknya sudah siap mengantisipasi dengan mengirimkan mobil tanki air bersama Dinas PU dan BPBD.
Menurutnya, masing-masing Kab/Kota sudah siap menyiapkan tanki dibantu PU dan BPBD. Sementara itu, di dinas Provinsi disiapkan 14 Tanki air dengan tambahan dua tanki lainnya sehingga menjadi 16 tanki air. "Kita perbanyak tanki air," katanya.
Ia menuturkan, pihaknya juga menyiapkan 500 personil Tagana yang siap mendistribusikan air bersih. Dimana, masing-masing Kab-Kota terdapat 60 personil Tagana.